Minggu, 23 Februari 2014

ADAKAH DOSA DI HARIKU BERSAMAMU?



Judul               : Dosa-dosa Istri Kepada Suami Yang Diremehkan Wanita

Penulis             : Oci Y.M dan Naqiyyah Syam

Penerbit           : Al- Maghfiroh

Tebal               : 202 halaman

Cetakan Pertama Februari 2013

Peresensi         : Rizza Nasir*



ADAKAH  DOSA DI HARIKU BERSAMAMU?


“Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).  Menjadi seorang istri adalah satu fase dalam hidup seorang wanita yang paling diimpikan, bagaimana tidak? Saat usia kita beranjak dewasa, saat diri tak lagi nyaman untuk hidup sendiri. Kita ingin bersuami. Bersuami seorang lelaki yang bisa menuntun kita sampai surga Illahi.


Impian itu akan segera jadi nyata, jika waktu kita telah tiba. Ya, waktu kita. Seperti halnuya kematian, datangnya jodoh kita juga disembunyikan, tak ada yang tahu. Yang harus kita lakukan hanyalah menunggu dan memperbaiki kualitas diri. Agar diri ini pantas menjadi seorang istri. 


Ada banyak hal yang kita lupakan saat kita telah menikah, bukan melupakan sebenarnya, tak mau terlalu peduli. Kebanyakan wanita yang telah menikah malas berhias. “Begini saja dia sudah mau kok” Padahal dulu saat masih gadis, ia berdandan rapi di setiap kesempaatan, berharap ada yang tertarik dan datang melamar. Bukankah begitu? Tidak semua memang, tapi kebanyakan.



Membina rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmah memang tidak semudah yang dibayangkan, butuh sebuah proses dan perjuangan. Dibutuhkan pula kolabrasi yang solid antara suami dan istri. Sepasang manusiayang berbeda bersatu dalam visi dan misi yang sama. Pernikahan tentunya tidak melulu dihiasi dengan keindahan dan kebahagiaan, tapi juga dihiasi dengan berbagai permasalahan. Bagaimana mengatasi permasalahan itu? Adakah masalah itu berawal dari seorang istri?


Seorang istri ada kalanya tidak mampu mengendalikan emosi saat rumah tangga dilanda konflik. Padahal, keterampilan dalam mengelola konflik sangat diperlukan. Sebagai istri kita juga kadang lalai dan meremehkan perkara-perkara penting yang men memiliki efek negatif terhadap keberlangsungan pernikahan, seperti cemburu yang berlebihan, berdandan dan memamerkan kecantikan pada orang lain sementara kepada suami enggan berdandan, sampai kepada perilaku buruk kepada orang tua atau keluarga suami.


Melalui buku ini penulis, mengajak para istri melihat dan mengevaluasi diri kembali. Sudahkah Anda menjadi seorang istri yang memperhatikan kebahagiaan suami, berpikir dengan makna ‘kita’. Menjadi seorang partner yang solid dan memiliki kesungguhan untuk menyelesaikan perselisihan dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang? Sungguh, suami adalah surge atau neraka istri. Maka, sudah seharusnya seorang istri memperlakukan suami secara baik. Menaatinya sebagai salah satu bentuk ketaaatan kita kepada Allah SWT. 


 Buku ini disusun sistematis dengan bab-bab yang saling berkait satu sama lain. Diantaranya tentang bagimana seorang wanita mulai memasuki gerbang pernikahanya,  menerima kekurangan pasangan dengan penuh cinta. gambaran kerikil-kerikil yang akan dihadapi seorang wanita dalam kelana pernikahannya. Merinci satu persatu dosa yang sangat mungkin kita lakukan saat hidup bersama suami, bagaimana cara agar kita dapat menghindarinya. dan di bab terakhir kita akan disuguhi fragmen cinta para istri sholihah. Istri dan sahabat para Nabi. Kita bisa mengambil hikmah dari kesholehan mereka dalam membina rumah tangga.

Kertas buku ini tebal namun ringan, dilengkapi gambar-gambar ilustrasi yang menggambarkan isi, kota-kotak hadist dan kata hikmah kehidupan rumah tanggga turut melengkapi paparan buku ini, memudahkan Anda untuk memahaminya. 


Buku ini sangat disarankan bagi Anda yang akan segera mewujudkan mimpi menjadi seorang istri atau untuk. Agar kita memiliki bekal untuk menjadi seorang istri. Partner seumur hidup suami, tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan tabungan dosa. Juga untuk Anda yang sudah bersuami. Adakah dosa-dosa yang tanpa sadari selama mendampingi hari-harinya? Adakah kita pernah melakukannya dan merasa baik-baik saja? Merasa itu lumrah dan tak menimbulkan dosa? Cek kembali dalam buku ini. Mari instropeksi dan berbenah.


Pernikahan akan menyingkap tabir rahasia antara suami dan istri. Suami yang kamu nikahi bukanlah suami semulia Rasulullah SAW, Tidaklah memiliki ketakwaan seperti Ibrahim, Tidak setabah  Ayub atau seggah Musa, Apalagi memiliki ketampanan seperti Yusuf. Suami Anda adalah suami akhir zaman yang berusaha untuk saleh. Membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Menggapai ridha Illahi bersamamu

----------------------





 Tulisan ini dimuat di Majalah Walida edisi Januari-Februari 2014
Judul resensi ini semula adalah "ADAKAH  DOSA DI HARIKU BERSAMAMU?" namun dalam pemuatan oleh redaktur diganti menjadi "BILA MENAKAR DOSA ISTRI PADA SUAMI"
Ingin ngirim resensi ke majalah Walida juga? Kirim kesini 
walida_pwa@yahoo.co.id
Tidak ada pemberitahuan dari redaksi, waktu itu yang memberi tahu Mas Rasyid Ridho dari FLP Malang
"Rizza Nasir itu kamu? Kalau iya, Selamat resensimu dimuat di Majalah Walida" begitu chatting dia

Rasanya surprise itu gimana? Ya gitu deh!
Honor : 120.000 kalau nggak salah 

Sayangnya saya nggak dapet versi cetaknya waktu itu :(

Semangat menulis resensi!
Salam
Rizza Nasir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar