Judul : Dosa-dosa Istri Kepada Suami
Yang Diremehkan Wanita
Penulis : Oci Y.M dan Naqiyyah Syam
Penerbit : Al- Maghfiroh
Tebal : 202 halaman
Peresensi : Rizza Nasir*
ADAKAH DOSA
DI HARIKU BERSAMAMU?
“Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud
kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada
suaminya” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Menjadi seorang istri adalah satu fase dalam
hidup seorang wanita yang paling diimpikan, bagaimana tidak? Saat usia kita
beranjak dewasa, saat diri tak lagi nyaman untuk hidup sendiri. Kita ingin
bersuami. Bersuami seorang lelaki yang bisa menuntun kita sampai surga Illahi.
Impian
itu akan segera jadi nyata, jika waktu kita telah tiba. Ya, waktu kita. Seperti
halnuya kematian, datangnya jodoh kita juga disembunyikan, tak ada yang tahu.
Yang harus kita lakukan hanyalah menunggu dan memperbaiki kualitas diri. Agar
diri ini pantas menjadi seorang istri.
Ada
banyak hal yang kita lupakan saat kita telah menikah, bukan melupakan
sebenarnya, tak mau terlalu peduli. Kebanyakan wanita yang telah menikah malas
berhias. “Begini saja dia sudah mau kok”
Padahal dulu saat masih gadis, ia berdandan rapi di setiap kesempaatan,
berharap ada yang tertarik dan datang melamar. Bukankah begitu? Tidak semua memang,
tapi kebanyakan.
Membina
rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmah memang tidak semudah yang
dibayangkan, butuh sebuah proses dan perjuangan. Dibutuhkan pula kolabrasi yang
solid antara suami dan istri. Sepasang manusiayang berbeda bersatu dalam visi
dan misi yang sama. Pernikahan tentunya tidak melulu dihiasi dengan keindahan
dan kebahagiaan, tapi juga dihiasi dengan berbagai permasalahan. Bagaimana
mengatasi permasalahan itu? Adakah masalah itu berawal dari seorang istri?
Seorang
istri ada kalanya tidak mampu mengendalikan emosi saat rumah tangga dilanda
konflik. Padahal, keterampilan dalam mengelola konflik sangat diperlukan.
Sebagai istri kita juga kadang lalai dan meremehkan perkara-perkara penting
yang men memiliki efek negatif terhadap keberlangsungan pernikahan, seperti
cemburu yang berlebihan, berdandan dan memamerkan kecantikan pada orang lain
sementara kepada suami enggan berdandan, sampai kepada perilaku buruk kepada
orang tua atau keluarga suami.
Melalui
buku ini penulis, mengajak para istri melihat dan mengevaluasi diri kembali. Sudahkah
Anda menjadi seorang istri yang memperhatikan kebahagiaan suami, berpikir
dengan makna ‘kita’. Menjadi seorang partner yang solid dan memiliki
kesungguhan untuk menyelesaikan perselisihan dengan penuh rasa cinta dan kasih
sayang? Sungguh, suami adalah surge atau neraka istri. Maka, sudah seharusnya
seorang istri memperlakukan suami secara baik. Menaatinya sebagai salah satu
bentuk ketaaatan kita kepada Allah SWT.
Buku
ini disusun sistematis dengan bab-bab yang saling berkait satu sama lain.
Diantaranya tentang bagimana seorang wanita mulai memasuki gerbang
pernikahanya, menerima kekurangan
pasangan dengan penuh cinta. gambaran kerikil-kerikil
yang akan dihadapi seorang wanita dalam kelana pernikahannya. Merinci satu
persatu dosa yang sangat mungkin kita lakukan saat hidup bersama suami,
bagaimana cara agar kita dapat menghindarinya. dan di bab terakhir kita akan
disuguhi fragmen cinta para istri sholihah. Istri dan sahabat para Nabi. Kita
bisa mengambil hikmah dari kesholehan mereka dalam membina rumah tangga.
Kertas
buku ini tebal namun ringan, dilengkapi gambar-gambar ilustrasi yang
menggambarkan isi, kota-kotak hadist dan kata hikmah kehidupan rumah tanggga
turut melengkapi paparan buku ini, memudahkan Anda untuk memahaminya.
Buku
ini sangat disarankan bagi Anda yang akan segera mewujudkan mimpi menjadi
seorang istri atau untuk. Agar kita memiliki bekal untuk menjadi seorang istri.
Partner seumur hidup suami, tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan tabungan
dosa. Juga untuk Anda yang sudah bersuami. Adakah dosa-dosa yang tanpa sadari
selama mendampingi hari-harinya? Adakah kita pernah melakukannya dan merasa
baik-baik saja? Merasa itu lumrah dan tak menimbulkan dosa? Cek kembali dalam
buku ini. Mari instropeksi dan berbenah.
Pernikahan akan menyingkap tabir rahasia antara
suami dan istri. Suami yang kamu nikahi bukanlah suami semulia Rasulullah SAW,
Tidaklah memiliki ketakwaan seperti Ibrahim, Tidak setabah Ayub atau seggah Musa, Apalagi memiliki
ketampanan seperti Yusuf. Suami Anda adalah suami akhir zaman yang berusaha
untuk saleh. Membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Menggapai
ridha Illahi bersamamu
----------------------
----------------------
Tulisan ini dimuat di Majalah Walida edisi Januari-Februari 2014
Judul resensi ini semula adalah "ADAKAH DOSA DI HARIKU BERSAMAMU?" namun dalam pemuatan oleh redaktur diganti menjadi "BILA MENAKAR DOSA ISTRI PADA SUAMI"
Ingin ngirim resensi ke majalah Walida juga? Kirim kesini
Ingin ngirim resensi ke majalah Walida juga? Kirim kesini
walida_pwa@yahoo.co.id
Tidak ada pemberitahuan dari redaksi, waktu itu yang memberi tahu Mas Rasyid Ridho dari FLP Malang
"Rizza Nasir itu kamu? Kalau iya, Selamat resensimu dimuat di Majalah Walida" begitu chatting dia
Rasanya surprise itu gimana? Ya gitu deh!
Honor : 120.000 kalau nggak salah
Sayangnya saya nggak dapet versi cetaknya waktu itu :(
Semangat menulis resensi!
Salam
Rizza Nasir
Tidak ada pemberitahuan dari redaksi, waktu itu yang memberi tahu Mas Rasyid Ridho dari FLP Malang
"Rizza Nasir itu kamu? Kalau iya, Selamat resensimu dimuat di Majalah Walida" begitu chatting dia
Rasanya surprise itu gimana? Ya gitu deh!
Honor : 120.000 kalau nggak salah
Sayangnya saya nggak dapet versi cetaknya waktu itu :(
Semangat menulis resensi!
Salam
Rizza Nasir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar